Agenda Masa Ta’aruf Santri Baru (MATSABA) di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin terus berlanjut pada hari ketiga (14/7/2024) dengan berbagai kegiatan yang penuh makna dan bermanfaat bagi para santri baru. Pagi harinya dimulai dengan kegiatan Masa Ta’arif Siswa Madrasah (MATSAMA) yang diadakan di madrasah. Kegiatan ini diikuti oleh para santri dari kelas 7 Madrasah Tsanawiyah dan kelas 10 tingkat Madrasah Aliyah, sehingga mereka mengenal lebih dekat dengan lingkungan madrasah dan para gurunya.
Selepas waktu Dzuhur, para santri putra berkumpul di Masjid Jami’ Tanbihul Ghofilin untuk menerima pembelajaran dasar mengenai tatacara berwudhu dan sholat. Walaupun terlihat sebagai hal yang sederhana, namun pengetahuan ini sangat penting karena memiliki dampak besar terhadap keabsahan ibadah sehari-hari mereka.
Bertempat di aula bawah, Para santri putri juga mengikuti pembelajaran serupa, dengan tambahan materi mengenai tatacara menggunakan mukenah yang benar. Hal ini penting karena masih banyak masyarakat yang belum memahami cara menggunakan mukenah yang tepat, sehingga aurat tetap tertutup dengan sempurna dan ibadah sholat dapat dilakukan dengan sah.
Pada sore hari, setelah melaksanakan sholat Ashar berjamaah, kegiatan berlanjut dengan sowan kepada masyayikh. Ini adalah kesempatan bagi para santri baru, baik putra maupun putri, untuk bertemu dan mendapatkan berkah serta nasihat dari para ulama dan pengasuh pondok pesantren. santri baru putra, bersowan kepada KH. Khayatul Makky, sedangkan putri bersowan kepada Ibu Nyai Wafirotul Afkar dan Ning Siti Faizatun.
Malam harinya, berlangsung acara puncak yaitu malam inagurasi dan pengukuhan santri baru. Acara ini diadakan di depan aula untuk santri putri, dan di halaman rusunawa untuk santri putra. Pada momen ini, para santri baru membaca ikrar santri, sebuah janji suci untuk bertekad menjadi santri yang baik dan berdedikasi di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin. Ikrar ini menegaskan komitmen mereka untuk mengikuti segala aturan dan bimbingan yang diberikan selama mereka menimba ilmu di pesantren ini.
Setelah ikrar, ada sesi pengenalan pengurus pondok. Para santri baru diperkenalkan dengan santri senior yang telah ditunjuk sebagai pengurus, sehingga mereka tahu siapa yang harus dihubungi ketika membutuhkan bantuan atau informasi selama mereka berada di pesantren. Hal ini sangat membantu dalam membangun hubungan yang baik dan memudahkan komunikasi antara santri baru dan pengurus.
Malam inagurasi juga diisi dengan sesi renungan. Para santri diajak untuk merenungkan tujuan awal mereka masuk pesantren, target yang ingin dicapai, dan harapan besar dari orang tua mereka. Suasana menjadi sangat haru ketika puisi-puisi dibacakan, membuat banyak santri meneteskan air mata. Lilin-lilin yang dinyalakan menambah suasana menjadi lebih khidmat dan penuh makna.
Yang istimewa dari malam inagurasi tahun ini adalah para santri diberikan kesempatan untuk menulis pesan kepada orang tua mereka di rumah. Pesan-pesan tersebut kemudian dibacakan pada saat acara berlangsung, menciptakan momen yang sangat emosional dan menyentuh hati. Selain itu, ada sesi penampilan di mana santri baru dan lama berkolaborasi menunjukkan bakat dan kemampuan mereka yang sudah dikembangkan. Penampilan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memperlihatkan semangat dan kreativitas para santri.
Yang menarik dari malam inagurasi tahun ini, para santri diberi kesempatan untuk menulis pesan untuk ayah ibu di rumah. Kemudian pesan-pesan itu di bacakan pada saat acara. Terdapat pula sesi penampilan yang diisi oleh kolaborasi antara santri baru dan lama. Mereka menampilkan bakat yang mereka punya di jenjang sebelumnya.
Secara keseluruhan, hari ketiga MATSABA di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin berlangsung dengan penuh kegiatan yang mendidik dan menyentuh hati, memperkuat tekad para santri baru untuk menjalani kehidupan pesantren dengan semangat dan dedikasi tinggi.
***
(ans)