Seminar Internasional Bersama Prof Dr. Fathi Abdurrohman Hijazi Al-Azhari

Syekh Fathi Abdurrahman Hijazi, merupakan sufi besar, ahli al Quran, dan pakar bahasa yang masih rutin mengajarkan kitab kitab lughah di Masjid Al Azhar. Selain itu, beliau dikenal sebagai Guru Besar Ilmu Balaghah Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Bahkan, Syekh Fathi tercatat pernah rutin menimba ilmu pada Syekh Shalih Jakfari (pengampu majlis Jumat di masjid Al-Azhar yang sekarang dibukukan dalam kitab ‘dars al-jum’ah’).



Prof. Dr. Fathi Abdurrahman Hijazi, yang dikenal dengan kontribusinya yang luar biasa dan pemikiran inovatif, telah menginspirasi banyak akademisi dan praktisi di seluruh dunia. Beliau memiliki pengalaman yang luas dan karyanya telah memberikan dampak signifikan. Seminar ini tidak hanya kesempatan untuk mendengarkan pemaparan dari Prof. Dr. Fathi, tetapi juga untuk berinteraksi dan bertukar ide dengan sesama santri di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin.

Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Banjarnegara menyelenggarakan “Seminar Internasional” pada hari Rabu, 30 Oktober 2024 yang bertempat digedung Auditorium Ponpes Tanbihul Ghofilin. Acara ini dihadiri oleh seluruh santri dan Mahasiswa STAI Tanbihul Ghofilin.


Dalam penyampaian seminar ini, Prof. Dr. Fathi menjelaskan bahwa, “apabila kita mempermudah orang lain dimajelis ilmu, maka Allah SWT. akan mengangkat derajatnya. Sebab, ahli ilmu akan tetap hidup meski orangnya sudah tidak ada”. Tidak hanya itu, beliau juga menceritakan sekilas tentang kemuliaan Imam Syafi’i, terutama dalam menuntut ilmu. Beliau juga berpesan bahwa penuntut ilmu itu harus mendekatkan diri dengan Allah SWT. dan harus bersunggu-sungguh. Diibaratkan seperti Imam Syafi’i yang ahli dalam segala bidang tetapi lebih masyhur pada ilmu fikih.


Sekilas tentangnya, Imam Syafi’i dilahirkan di Gaza lalu dibawa ke kota Makkah setelah berumur 2 tahun. Beliau dilahirkan dalam keadaan yatim. Menginjak umur 7 tahun, beliau berhasil menghafalkan Al-Qur’an beserta qiraatnya yang bersambung kepada Rasulullah SAW. Kemudian dilanjutkan mempelajari Bahasa arab dari bangsa Hudzail yang hanya membutuhkan waktu 2 tahun, sekaligus dapat menguasai sya’ir yang berasal dari bangsa Hudzail. Tidak hanya itu, beliau juga berguru kepada Imam Malik dan menekuni Kitab Al-Muwatha, yang bisa dihafalkan dalam waktu 18 hari.

Dalam penutup seminar internasional ini, Prof Dr. fathi juga berpesan kepada para santri bahwa, “barang siapa yang ingin menjadi orang yang berhasil, maka jauhilah maksiat. Sebab ilmu adalah cahaya, ketika kita melakukan maksiat maka reduplah cahaya tersebut. Ketika mengambil pelajaran dari orang-orang terdahulu, seorang penuntut ilmu harus menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT dengan memperkuat hubungannya dengannya serta berdoa mendaatkan ilmu yang berkah”.


Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Fathi Abdurrohman Hijazi dari Al-Azhar atas kontribusi berharga dan wawasan mendalam yang telah beliau bagikan kepada para santri, sehingga mereka dapat memperoleh wawasan dan ilmu sehingga menjadi pijakan untuk lebih berkembang dan maju didalam pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi para santri. (Fan)


***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Sholawat Bersama dalam Semangat Kemerdekaan

Related Posts
Total
0
Share