Air mata mengalir dari para orang tua yang harus melepas anak-anak mereka ke pondok pesantren. Tangis ini Bukan tanpa alasan, ini adalah tangis penuh harapan dan doa untuk anaknya agar menjadi insan yang bermanfaat kelak.
Pada hari Rabu, 10 Juli 2024, merupakan hari pemberangkatan bagi calon santri baru di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin. Sebanyak 500 santri telah memasuki asrama masing-masing. Prosedur dan alur pemberangkatan telah disosialisasikan sehari sebelumnya untuk memastikan kelancaran kegiatan ini. Namun, dalam pelaksanaannya, masih ada beberapa wali santri yang kebingungan dengan prosedur yang ada. Untungnya, petugas dapat mengatasi kebingungan tersebut sehingga tidak menimbulkan masalah serius.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun kali ini pemberangkatan santri dijadikan satu gelombang saja. Dan ternyata pemberangkatan dengan satu gelombang dinilai lebih efisien dibandingkan dengan dua gelombang. Walau ara petugas akan bekerja lebih ekstra, namun dalam jangka waktu pengeluaran tenaga akan lebih hemat. Dan kemudian hari berikutnya yang biasa digunakan untuk pemberangkatan hari kedua digunakan untuk keberlanjutan kegiatan Penerimaan Santri Baru.
“Terimakasih kepada para wali santri dan semua civitas akademika Yayasan tanbihul ghofilin yang telah ikut berpartisipasi dan berkontribusi mensukseskan kegiatan pemberangkatan santri baru. Baik pada pra-pemberangkatan maupun pasca pemberangkatan, yang menjadikan acara berjalan dengan sukses.” Ungkap Ust. Ismail Hasan selaku ketua panitia Penerimaan Santri Baru.
Rencananya, para santri baru akan menjalani Masa Ta’aruf Santri Baru (MATSABA) dan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) yang dilangsungkan dari tanggal 11 hingga 14 Juli 2024 mendatang.
Inilah Langkah awal menuju kesuksesan. Walau tak langsung dapat dirasakan sekarang, namun setidaknya kamu bisa meringankan beban hisab orang tuamu. Kata seorang santri yang tidak mau disebutkan namanya.
***
(ans)