Banjarnegara – (29/10/2022). Setelah melaksanakan rangkaian Kegiatan Akhir Semester 1 Madrasah Diniyyah. Pondok Pesantren Tanbihul Ghofiliin mengadakan acara pertemuan wali santri dengan para pengasuh, sekaligus pembagian hasil nilai rapor di gedung MTs, MA dan Auditorium.
Pra acara terlebih dahulu dilaksanakan acara pertemuan digedung auditorium. Diawali dengan penampilan grup hadroh arju syafa’ah. Setelah itu pembukaan oleh MC Taufik Hidayatulloh & M. Yusril Ghozali. Selanjutnya adalah sambutan dari Kepala Madrasah Diniyyah yakni Romo KH. Mabrur. Beliau menyampaikan bahwasanya yang menjadi ciri khas di Pondok Tangho. Selain para santri mendapatkan pendidikan formal disekolah, para santri juga mendapatkan pendidikan agama di Madrasah Diniyyah. Dan Alhamdulillah jika terdapat lomba-lomba, Madrasah Diniyyah Tangho sering membawa pulang gelar juara. Beliau juga menghimbau kepada seluruh wali santri, untuk senantiasa memberi semangat kepada putra-putrinya agar betah dalam menimba ilmu di pondok pesantren. Salah satunya yaitu untuk tidak membawa pulang santri sebelum jadwal liburan yang ditetapkan oleh pesantren. Karena hal tersebut dapat mengakibatkan santri ketinggalan pelajaran.
Memasuki acara yang selanjutnya yaitu Mau’idhoh Khasanah yang dibawakan oleh pengasuk pondok pesantren yakni Romo KH. M. Chamzah Hasan S.Pd,I. Beliau menyampaikan bahwasanya seorang manusia itu memiliki 2 jenis tanggung jawab didalam hidupnya, yang pertama adalah tanggung jawab pribadi dan yang kedua adalah tanggung jawab keluarga. Tanggung jawab pribadi adalah tanggung jawab masing-masing individu yang berhubungan langsung dengan Allah SWT. Sedangkan tanggung jawab keluarga, adalah tanggung jawab seorang manusia untuk memberikan kecukupan dan nafkah terhadap keluarganya. Termasuk didalamnya adalah tanggung jawab yang dimiliki oleh orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Ibaratkan seorang petani tugas dari orang tua adalah merawat dan membesarkan pohon supaya menjadi bagus dan menghasilkan buah yang matang, maka dari itu terlebih dahulu pohon tersebut harus memiliki akar yang kuat agar dapat menciptakan dasar (iman) yang kokoh. Dan Pondok Pesantren adalah tempat yang paling tepat untuk menamkan dasar-dasar keimanan agar seseorang memiliki pendirian yang kuat dan tidak mudah untuk diombang-ambingkan. “Iman itu tertancap didalam hati seseorang. Keberadaannya di ibaratkan seperti akar yang wujudnya tidak terlihat tetapi sejatinya ada.” Ungkap beliau.
Memasuki acara yang terakhir yaitu doa penutup yang dibawakan oleh Romo KH. Faisol Hasanudin. Tetapi sebelum itu, beliau menyampaikan pesan terhadap seluruh wali santri, bahwasanya mereka semua adalah orang-orang yang beruntung karena memiliki anak yang mau untuk mencari ilmu di pondok pesantren. Karena seperti yang sudah sering diketahui dizaman ini terdapat banyak sekali anak-anak yang kecanduan bermain HP dan enggan untuk belajar ilmu agama. Maka dari itu wali santri sudah termasuk melakukan langkah yang tepat, karena mendukung dan memasukan anaknya di pondok pesantren. Terakhir Beliau menghimbau agar para wali santri untuk jangan dahulu mengambil putra-putrinya sebelum selesai masa belajarnya dipesantren. Ibaratkan Nasi yang sedang dimasak, jika belum benar-benar matang maka jangan dahulu untuk diambil dan dimakan.
Kemudian setelah acara pertemuan selesai, para wali santri diarahkan menuju ke Gedung MTs & MA untuk mengambil hasil nilai rapor putra-putrinya yang sudah disediakan oleh wali kelasnya masing-masing. Terlihat raut wajah bahagia dari para wali santri yang mendapati buah hatinya mendapatkan nilai bagus dikelasnya. Walaupun sebagian santri ada yang mendapatkan nilai merah, tetapi orang tua mereka tetap tersenyum dan mendoakan agar putra-putrinya bisa memperoleh nilai yang lebih baik lagi disemester depan. Dan selanjutnya adalah acara yang paling dinanti-nantikan oleh seluruh santri yaitu sambangan. Pada momen ini para santri sangat berbahagia karena dapat melepas rindu dengan kedua orang tua dan menjadi penyemangat untuk kembali rajin dalam berjuang mencari ilmu di pondok pesantren. (FA).